Skincare Menyebabkan Ketergantungan?

Menguak mitos seputar skincare dan Perawatan Wajah

Apakah skincare menyebabkan ketergantungan?

Layaknya lukisan jiwa yang hidup, kulit kita merindukan sentuhan dan perhatian istimewa agar kecantikannya terpancar dan kesehatannya terjaga. Namun, di tengah gemuruh opini, terkadang kita terperangkap dalam perdebatan apakah ritual skincare sungguh membawa anugerah jangka panjang atau sekadar mengikat dalam kungkungan ketergantungan. Mari kita mengupas tuntas fakta di balik tabir mitos ini, dan memahami bagaimana perawatan kulit sejatinya harus disajikan.

Sobat Erfa, pertama kita untuk memahami betul bahwa kulit bukanlah permukaan yang statis, tetapi merupakan organ hidup yang terus memperbarui dirinya. Kulit mengalami siklus regenerasi sekitar 21-28 hari di mana sel-sel kulit mati digantikan oleh sel-sel baru. Oleh karena itu, efek perawatan skincare tidak bersifat permanen. Pengelupasan kulit dan perubahan yang terjadi akibat penggunaan skincare sebenarnya adalah hasil dari proses alami regenerasi kulit.

Salah satu aspek penting dalam perawatan kulit adalah pengelupasan kulit mati. Produk skincare yang mengandung AHA (alpha hydroxy acid) dapat membantu mempercepat proses ini dengan mengangkat lapisan kulit mati dari permukaan wajah. Kulit yang lebih cerah dan halus tampaknya merupakan hasil dari peremajaan kulit alami, bukan ketergantungan pada produk tersebut.

Lalu apa yang terjadi saat kita berhenti menggunakan skincare?

Banyak orang mengira bahwa kulit akan menjadi kering atau bermasalah saat berhenti menggunakan skincare. Namun, ini sebenarnya bukan tanda ketergantungan. Ketika kita berhenti menggunakan produk tertentu, kulit mungkin memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri karena telah terbiasa dengan perawatan tertentu. Ini bukan karena ketergantungan, tetapi proses adaptasi kulit. Penting untuk melanjutkan perawatan yang tepat dan merawat kulit dengan baik untuk menjaga kesehatan kulit dalam jangka panjang.

 

 

Sobat Erfa, 1 hal lagi yang harus diingat bahwa kita tinggal di iklim tropis dengan tingkat kelembaban yang tinggi dan paparan sinar matahari intens tidak berarti kita harus sepenuhnya mengandalkan skincare. Namun, perubahan lingkungan dan penuaan kulit dapat mempengaruhi kesehatan kulit kita. Oleh karena itu, menggunakan produk perawatan wajah yang sesuai dengan kebutuhan kulit dan menjaga keseimbangan kelembaban tetap penting. Skincare membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari dan menjaga elastisitas serta kelembaban kulit.

Kemudian ada juga yang mengatakan “Ketika saya melakukan perawatan ke dokter spesialis kulit atau klinik estetika, wajah saya terlihat lebih glowing dan sehat. Lalu dikarenakan hal lain, saya berhenti perawatan dan tidak lagi menggunakan obat dari dokter spesialis kulit atau klinik etstetik. Apakah kulit saya akan kembali bermasalah?" Setelah mendapatkan perawatan medis atau estetika, seperti pemutihan atau perawatan jerawat, kulit wajah kita tentunya akan sehat dan lebih glowing. Namun apabila dihentikan disaat memang sedang dalam masa perawatan yang intens. Tentunya kondisi kulit bisa memburuk lagi, apalagi jika kita tidak merawat dengan tepat. ditambah adanya faktor lingkungan dan gaya hidup juga memainkan peran penting dalam kesehatan kulit. Jadi bukan berarti ketergantungan dengan skincare dari dokter spesialis kulit atau kliniknya. Tapi memang dikarenakan kita harus tetap merawat kulit wajah kita agar selalu sehat.

Jadi, apakah skincare membuat ketergantungan? Jawabannya adalah tidak. Yang sebenarnya terjadi adalah bahwa skincare justru membantu kita merawat dan melindungi kulit dari faktor-faktor lingkungan yang merusak serta membantu mempercepat proses regenerasi kulit yang alami. Sebagai bagian dari rutinitas perawatan diri, skincare membantu kulit tetap sehat, tetapi bukanlah hal yang membuat kulit kita "ketergantungan". Perhatikan jenis kulitmu, gunakan produk yang sesuai, dan ingatlah bahwa perawatan kulit adalah bentuk kasih sayang terhadap dirimu sendiri.

Nah sudah terjawab ya sobat erfa, tentang mitos apakah skincare menyebabkan ketergantungan? Kini, mari kita lanjutkan eksplorasi, apa lagi mitos atau fakta seputar skincare dan perawatan wajah. Jangan lewatkan! Raih informasi terkini dengan berlangganan newsletter kami, agar selalu mendapat update artikel terbaru secara eksklusif.

Sumber :

Konsultan Medik : Dr. Emil Rafian Fadly, Sp.KK, FINSDV, FAADV

0 Comments

Tinggalkan Komentar